Senin, 13 Mei 2013

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 (AHMAD FAJAR R - 2KA36 - 18111767)

 
A. Macam-Macam Ongkos

Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran. 

Macam-macam ongkos diantaranya sebagai berikut : 
  • Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap) 
Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya. 

  • Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) 
Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya. 

  • Total Cost (Ongkos Total) 
Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel. 

TC = TFC + TVC 

  • Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata) 
Average Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output. 

AFN = TFC = Q = TINGKAT OUTPUT Q 

  • Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) 
Average Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. 

AVC = TVC Q 

  • Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) 
Average Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. 

ATC = TC Q 

  • Marginal Cost (Ongkos Marginal) 
Marginal Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output. 

MC = TC = TVC Q Q 

Ongkos Produksi dapat dibedakan menjadi : 
  • Ongkos Produksi Jangka Pendek 
Didalam suatu ongkos produksi jangka pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti halnya mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan didalam ongkos jangka produksi pendek ini adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan bahan baku, tenaga kerja dan sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel. Jadi didalam ongkos produksi jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel. 

  • Ongkos Produksi Jangka Panjang 
Didalam ongkos produksi janka panjang ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi jangka panjang. Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos variabel.

B. Kurva Ongkos

Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.

Gambar 1. Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang

Gambar 2. Kurva Biaya Total

Gambar 3. Kurva Ongkos Variabel Rata-Rata

Gambar 4. Long Run Average Cost Curve

Gambar 5. Kemungkinan Kapasitas Produksi



C. Penerimaan

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Macam-macam dari penerimaan yaitu diantaranya :

  • Total Penerimaan (Total Revenue) yaitu penerimaan dari hasil penjualan.
  • Penerimaan Rata-rata (Avarage Total Revenue) yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
  • Penerimaan Marginal (Marginal Revenue) yaitu suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unti output.
Jenis-jenis Penerimaan :

  • Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.

Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).

  • Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
  • Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.

Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.

Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
  • Positif;
  • Sama dengan nol;
  • Negatif.
D. Keuntungan Maksimum

  • Permintaan dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu :
  • Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
  • Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
  • Permintaan Pasar dan Perusahaan
Hasil Penjualan Marginal, Rata-rata dan Total, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu diantaranya adalah :
  • Hasil pendekatan total
  • Hasil pendekatan marginal
  • Hasil pendekatan rata-rata
Pendekatan Total

Gambar 1. Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total

Gambar 2. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total

Pendekatan Marginal

Gambar 3. Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

Gambar 4. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

Pendekatan Rata-rata

Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.

Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata, yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna.

Sumber Referensi :

http://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/macam-macam-ongkos-dan-kurva-ongkos/http://mizan92.wordpress.com/2012/05/05/ongkos-dan-penerimaan/http://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/penerimaan-revenue-dan-keuntungan-maksimum/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

► ╬ ☻ JANGAN LUPA FOLLOW YA... ☺ ╬ ◄