BAB IV
Teori Perilaku Produsen
Produsen adalah orang atau kelompok yang menghasilkan
barang dan jasa. sedangkan perilaku produsen adalah tindakan yang dilakukan
oleh sekelompok orang untuk mengahsilkan jasa dan barang. Tujuan dari produsen
adalah menghasilkan keuntungan yang besar.
- Produksi dan Fungsi Produksi
Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa
kegiatan produksi diukur dari jumlah barang - barang atau jasa yang dihasilkan
dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang
dihasilkan tidak berubah.
Fungsi produksi merupakan hubungan teknis antara faktor produksi (C,R,T,L)
dengan hasil produksi.
Produksi dengan menggunakan :
1.
variabel dan
yang lain tetap.
2.
variabel,
kombinasi 2 faktor produksi ditunjukkan dengan kurva isocost dan isoquant.
Keseimbangan Produsen
·
Terjadi pada
saat produsen mengkombinasikan dua faktor produksi dengan memberikan output
yang max.
·
Keseimbangan
dicapai dengan prinsip output max, atau minimalisasi biaya.
Least Cost Combination (LCC)
·
Penggunaan kombinasi faktor produksi dengan
menggunakan biaya yang paling murah.
·
Syarat LCC : MRTS (marginal rate of technical
substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.
Mengoptimalkan dan Memaksimalkan Produksi
Mengoptimalkan
Produksi adalah upaya meningkatkan nilai dari suatu produksi. Seperti
meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik
produksi, dsb
Cara
mengoptimalkan produksi adalah sebagai berikut:
1.
Biaya yang digunakan harus dipandang
sebagai keuntungan potensial ( potential profit ), bukan pengeluaran atau
ongkos produksi yang memang harus di keluarkan. Dengan demikian reduksi biaya
produksi melalui peningkatan efisiansi akan meningkatkan keuntungan.
2.
Setelah persepsi tentang biaya produksi
diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah
( bukan sekedar mengubah input menjadi output ) dengan jalan berproduksi pada
biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya
saing melalui strategi penetatapan harga ( pricing strategy ) yang kompetirif
di pasar.
3.
Keunggulan kompetitif produk dipasar
akan meningkatkan pangsa pasar (market share) yang berarti akan meningkatkan
penerimaan total (TR) dari penjualan produk itu.
- Tingkat Biaya Produksi Yang Optimal
Tingkat produksi
optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah
sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya
persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya
persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan(carrying cost) yang
dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan
memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC)
minimum.
Metode EPQ
mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh
terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi, sebagai berikut :
a)
Barang yang diproduksi mempunyai tingkat
produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
b)
Selama produksi dilakukan, tingkat
pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat
permintaan.
- Penentuan Volume Biaya Produksi Yang Optimal
Menurut Riyanto
(2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel
saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai
berikut :
a) Biaya
- biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses
produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
b) Biaya
- biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata - rata yang
disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan
terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas
persediaan. Biaya penyimpanan per-periode akan semakin besar apabila rata - rata
persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan
diantaranya :
a.
Biaya fasilitas - fasilitas penyimpanan
(termasuk penerangan, pemanas atau pendingin),
b.
Biaya modal (opportunity cost of
capital),
c.
Biaya keusangan,
d.
Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi
laporan,
e.
Biaya asuransi persediaan,
f.
Biaya pajak persediaan,
g.
Biaya pencurian, pengrusakan atau
perampokan.
Referensi Dari Ketentuan Buku
Yang Diminta :
-
Adi
Kuswanto, Zuhad Ichyaudin, Buku Paket, Pengantar Ekonomi,Gunadarma, Jakarta,1991.
-
Prathama Rahardja, Mandala Manurung, Buku Paket, Teori
Ekonomi Mikro Suatu Pengantar ( Edisi Ke-empat ), LPFE UI ( Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ), Jakarta, 2010.