TULISAN
Cerita Orang - Orang Pinggiran
Di kala orang - orang sudah mulai beranjak ke peraduan masing - masing, bahkan sudah terlelap dalam buaian indah dunia mimpi tak ada yang peduli ayunan sapu yang sedikit demi
sedikit namun pasti terus selalu terayun, dari tangan - tangan kokoh mereka. Kala mata
ini memandang ke sekeliling pemandangan inilah yang kulihat. Layar fakta relaitas yang terpampang jelas. Berbekalkan sebuah sapu, masker, dan sarung
tangan mereka bergulat dengan dinginnya malam. Menyapu butir - butir debu jalanan, yang bahkan tak terpikirkan oleh orang lain.
Sayap - sayap kudengar ada yang berkata dengan santainya,
membuatku terlonjak kaget, “Apa yang mereka lakukan???”, “Apakah tidak ada
kerjaan??? Yang di sapu itu rumah, bukan jalanan…”. Seakan
aliran darah ini naik ke ubun - ubun. Kuteriakkan dalam hati protesan mereka (para
pejuang jalanan), “Apakah kamu tidak melihat??? Inilah pekerjaan kami!!!
Bagaimana mungkin begitu mudahnya kata - katamu itu meluncur dari mulutmu, tanpa terpikirkan maksudnya. Padahal kamu punya mata tuk melihat, mendengar,
dan mencium debu yang berterbangan dari setiap ayunan sapu kami”. Tapi apalah daya protesan kecil ini hanya
terekam dalam bait-bait kata - kata tulisan
yang tak tersampaikan.
Pelajaran hidup takkan pernah ada matinya, bisa
didapat dari berbagai sisi kehidupan. Bahkan tanpa disadari hadir dalam bentuk yang tak terduga.
Untuk mereka yang mengajarkan kami arti dari perjuangan hidup.
Terima Kasih Banyak Ya Atas Motivasi
Dari Orang - Orang Pinggiran...
Cerita dari orang - orang pinggiran!!!